
Belanja online di Indonesia semakin menunjukkan tren yang menguat. Riset terbaru YouGov 2025 mencatat adanya perubahan signifikan pada kategori produk yang dibeli konsumen secara digital. Dari 55 pasar global yang diteliti, Indonesia menempati posisi kedua dunia dalam preferensi belanja online, tepat di bawah Tiongkok dan mengungguli India.
Dalam empat tahun terakhir, kategori pakaian dan sepatu naik sebesar +18%, sementara musik, video, dan buku meningkat +15%. Data ini menandakan bahwa e-commerce di Indonesia tidak lagi hanya menjadi tempat membeli kebutuhan pokok, melainkan juga menjadi kanal utama untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup. Belanja online telah bergeser dari sekadar sarana praktis menjadi bagian penting dari aktivitas sehari-hari masyarakat.

Preferensi Konsumen dalam E-Commerce
Pergeseran tren ini tak lepas dari perilaku konsumen Indonesia yang semakin kritis dan digital savvy. Survei YouGov mencatat bahwa 79% konsumen selalu mencari promo, dengan gratis ongkir sebagai incaran utama. Selain itu, faktor lain yang memengaruhi keputusan belanja adalah harga lebih murah (68%), banyaknya pilihan produk (57%), adanya promo dan diskon (48%), kemudahan berbelanja (47%), serta kualitas layanan pengiriman (46%) .
Konsumen kini tidak hanya fokus pada harga, tetapi juga pada nilai tambah berupa kenyamanan dan pengalaman belanja yang ditawarkan oleh platform. Mereka menginginkan layanan cepat, transparan, dan sesuai dengan ekspektasi. Kepercayaan terhadap belanja online pun meningkat pesat, bahkan untuk produk yang dulunya lebih sering dibeli secara offline, seperti fashion dan hiburan.
Tren Fashion dan Hiburan di Marketplace
Kategori fashion menjadi primadona baru dalam dunia e-commerce Indonesia. Pakaian dan sepatu adalah produk dengan pertumbuhan paling tinggi, mencerminkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan ekspresi gaya hidup modern. Berbagai merek lokal dan internasional berlomba-lomba menawarkan koleksi baru dengan harga kompetitif, sementara marketplace memfasilitasi akses produk fesyen dengan promo yang menarik.
Tak hanya fashion, hiburan digital juga berkembang pesat. Musik, video, dan buku semakin sering dibeli secara online, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Tren ini diperkuat dengan semakin mudahnya akses ke layanan streaming, penjualan e-book, dan platform hiburan berbasis langganan. Hiburan yang dulu identik dengan pembelian offline kini telah sepenuhnya beradaptasi dengan ekosistem digital.

Gaya Hidup Digital Generasi Z dan Milenial
Tren lifestyle digital sangat dipengaruhi oleh perbedaan generasi. Gen Z lebih banyak terpapar oleh influencer dan konten fesyen serta kecantikan di media sosial. Mereka cenderung mengikuti tren viral, membeli produk yang dipromosikan melalui video pendek, dan mengutamakan tampilan visual.
Sementara itu, Millennials lebih fokus pada hiburan digital serta produk yang mendukung bisnis dan keuangan. Mereka terbiasa mencari ulasan produk sebelum membeli dan lebih percaya pada testimoni. Adapun Gen X cenderung mengutamakan produk kesehatan, kebugaran, serta buku. Perbedaan ini menunjukkan bahwa e-commerce tidak lagi hanya menjadi platform belanja, melainkan juga mencerminkan gaya hidup lintas generasi yang beragam.
Peluang dan Tantangan Bisnis Fashion Online
Bagi pelaku usaha, tren ini membuka peluang besar dalam bisnis fashion. UMKM di sektor fesyen kini semakin percaya diri untuk memanfaatkan marketplace sebagai etalase digital mereka. Dengan memanfaatkan strategi promosi yang tepat dan berkolaborasi dengan influencer, brand lokal bisa bersaing dengan produk impor.
Namun, tantangan tetap ada. Persaingan di kategori fashion sangat ketat, ditambah maraknya produk tiruan yang berpotensi merugikan brand asli. Di sektor hiburan, logistik masih menjadi kendala untuk distribusi produk fisik seperti buku atau CD, sementara isu hak cipta menghantui produk digital seperti musik dan video. Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu menyiapkan strategi perlindungan merek sekaligus inovasi pemasaran untuk bertahan.
Kesimpulan
Pergeseran preferensi konsumen dari kebutuhan dasar menuju produk fashion dan hiburan menunjukkan bahwa belanja online di Indonesia telah memasuki babak baru. E-commerce kini menjadi pusat pemenuhan kebutuhan lifestyle, baik untuk ekspresi diri maupun hiburan digital. Konsumen semakin kritis, marketplace semakin kompetitif, dan brand semakin dituntut untuk adaptif.
Jika tantangan seperti logistik, persaingan harga, dan perlindungan hak cipta dapat diatasi, maka bisnis fashion dan hiburan online akan menjadi sektor yang menguatkan posisi Indonesia sebagai kekuatan besar dalam e-commerce global. Indonesia bukan hanya pasar, melainkan juga pusat tren lifestyle digital yang berpotensi memengaruhi arah perkembangan e-commerce dunia.
